Apple Lebih Pilih Google Ketimbang Nvidia Kembangkan Model AI

Metapasar - Apple telah mengungkapkan keputusannya untuk menggunakan Tensor Processing Units (TPU) milik Google untuk melatih model Artificial Intelligence (AI) mereka, mengesampingkan GPU NVIDIA yang menjadi standar industri. Keputusan ini terungkap melalui makalah teknis yang diterbitkan oleh Apple pada hari Senin (29/7), yang merinci pendekatan perusahaan dalam mengembangkan kemampuan AI-nya.

Raksasa teknologi yang berbasis di Cupertino ini mengungkapkan bahwa mereka menggunakan klaster TPU berbasis cloud milik Google, khususnya versi v4 dan v5p, untuk melatih Apple Foundation Model (AFM) miliknya. "Model-model AFM dilatih terlebih dahulu pada klaster Cloud TPU v4 dan v5p dengan kerangka kerja AXLearn, sebuah pustaka pembelajaran mendalam berbasis JAX yang dirancang untuk cloud publik," sebut Apple dalam makalah penelitian.

Model ini mendasari inisiatif AI baru Apple, yang disebut Apple Intelligence, yang akan menggerakkan berbagai fitur berbasis AI mendatang di seluruh ekosistem produk Apple.

Mengutip dari Analytics India Mag, keputusan Apple untuk menggunakan TPU Google daripada GPU NVIDIA sangat signifikan, mengingat dominasi NVIDIA di pasar chip AI. GPU NVIDIA adalah pilihan utama untuk pelatihan AI, yang mendukung banyak penelitian AI terkemuka di dunia. Perusahaan ini menguasai sekitar 95% pasar chip AI.

Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan teknologi besar sedang menjajaki alternatif terhadap penawaran NVIDIA. Selain itu juga menyoroti kemampuan yang semakin berkembang dari TPU yang dirancang khusus oleh Google, yang awalnya dikembangkan untuk penggunaan internal tetapi sekarang tersedia untuk pelanggan eksternal melalui Google Cloud Platform. Demikian pula, Meta baru-baru ini bermitra dengan Groq, yang dikenal dengan LPU-nya, untuk menjalankan dan melakukan inferensi Llama 3.1.

Makalah penelitian Apple menunjukkan bahwa untuk model AI berbasis server, perusahaan menggunakan 8.192 chip TPUv4. Untuk model AI di perangkat yang dirancang untuk iPhone dan perangkat Apple lainnya, digunakan 2.048 chip TPUv5p. Penggunaan yang substansial ini menunjukkan skala ambisi AI Apple dan kekuatan komputasi yang diperlukan untuk melatih model bahasa yang canggih.

Analis industri berspekulasi bahwa keputusan Apple mungkin didorong oleh faktor-faktor seperti efisiensi biaya, keunggulan kinerja, atau kemitraan strategis. Namun, perusahaan tidak memberikan alasan spesifik untuk memilih TPU Google daripada GPU NVIDIA.

Perkembangan ini terjadi ketika Apple mulai meluncurkan elemen-elemen dari kerangka kerja Apple Intelligence kepada pengguna beta, menandakan niat perusahaan untuk bersaing lebih agresif di ruang AI.

Seiring dengan meningkatnya persaingan AI di antara raksasa teknologi, pilihan perangkat keras Apple untuk infrastruktur AI-nya kemungkinan akan diawasi dengan ketat oleh pengamat industri dan pesaing. Keputusan perusahaan untuk bermitra dengan Google untuk perangkat keras pelatihan AI, sambil mengembangkan chip sendiri untuk pemrosesan AI di perangkat, menunjukkan pendekatan yang cermat dalam membangun kemampuan AI-nya.

CEO Meta Mark Zuckerberg dan CEO Alphabet Sundar Pichai sama-sama memberikan komentar minggu lalu yang menyarankan bahwa perusahaan mereka dan lainnya di industri ini mungkin terlalu banyak berinvestasi dalam infrastruktur AI, tetapi mengakui risiko bisnis jika tidak melakukannya terlalu tinggi.

“Kelemahan dari ketinggalan adalah Anda berada di luar posisi untuk teknologi terpenting selama 10 hingga 15 tahun ke depan,” kata Zuckerberg dalam sebuah podcast dengan Emily Chang dari Bloomberg.

Apple tidak menyebutkan Google atau Nvidia dalam makalah sepanjang 47 halaman, tetapi mencatat bahwa Apple Foundation Model (AFM) dan server AFM dilatih pada "Cloud TPU clusters." Itu berarti Apple menyewa server dari penyedia cloud untuk melakukan perhitungan.