Arab Saudi Buka Kran Investasi di Mekkah dan Madinah Bagi Warga Asing

Arab Saudi Buka Kran Investasi di Mekkah dan Madinah Bagi Warga Asing

Smallest Font
Largest Font

Meta Pasar - Arab Saudi akan mulai mengizinkan warga asing untuk berinvestasi di perusahaan yang terdaftar di bursa yang memiliki properti di Mekkah dan Madinah. Menurut pernyataan dari Otoritas Pasar Modal, mulai hari Senin (3/2), orang asing akan diizinkan untuk membeli saham dan instrumen utang yang dapat dikonversi di perusahaan yang memiliki properti swasta atau publik di kota suci tersebut.

Ini meskipun ada larangan yang terus berlanjut bagi non-Muslim untuk memiliki properti secara langsung di kota-kota tersebut, yang sangat diinginkan oleh banyak orang yang melihatnya sebagai lokasi investasi yang dapat diandalkan dan stabil. 

Mekkah dan Madinah adalah pusat bagi para peziarah Muslim, yang datang dalam jumlah jutaan untuk mengikuti ibadah Haji dan Umrah, memberikan pendapatan reguler bagi hotel dan layanan lainnya.

Meskipun ada kampanye investasi global dan domestik yang luas, Arab Saudi masih bergantung pada pendapatan minyak untuk mendanai transformasi ekonominya yang sedang berlangsung. Dana Moneter Internasional (IMF) telah memperkirakan bahwa Arab Saudi membutuhkan harga minyak sebesar $96 per barel (sekitar Rp1.4 juta) untuk menyeimbangkan anggarannya, yang kira-kira $20 (sekitar Rp300 ribu) lebih tinggi dari harga saat ini.

Kerajaan ini juga telah mengalihkan pengeluarannya dari luar negeri ke pasar domestiknya. Salah satu indikatornya adalah bahwa pada tahun 2024, Mubadala dari UEA melampaui Dana Investasi Publik (PIF) Arab Saudi sebagai dana kekayaan negara yang paling aktif di dunia.

Pengeluaran PIF turun sebesar 37% menjadi $19,9 miliar (sekitar Rp298,5 triliun) pada tahun 2024 dari $31,6 miliar (sekitar Rp474 triliun) pada tahun sebelumnya, menurut laporan dari firma konsultan riset, Global SWF.

Meskipun Arab Saudi telah melihat sedikit investasi asing langsung dalam proyek-proyeknya, investor internasional menunjukkan minat yang sehat terhadap utang Arab Saudi. Menurut Bloomberg, "tawaran investor untuk obligasi senilai $12 miliar (sekitar Rp180 triliun) melebihi $30 miliar (sekitar Rp450 triliun)," dan Arab Saudi menjual $17 miliar (sekitar Rp255 triliun) obligasi internasional pada tahun 2024, menjadikannya yang kedua setelah Rumania di antara pasar berkembang.

Upaya Kurangi Ketergantungan Minyak

Pemerintah Arab Saudi telah mengambil langkah signifikan dengan membuka keran investasi asing di Mekkah dan Madinah, dua kota suci bagi umat Muslim. Kebijakan ini merupakan bagian dari upaya kerajaan untuk diversifikasi ekonomi dan mengurangi ketergantungan pada pendapatan minyak. Dengan mengizinkan non-Saudi untuk berinvestasi di perusahaan yang memiliki properti di kedua kota tersebut, Arab Saudi berharap dapat menarik lebih banyak modal asing dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal.

Langkah ini juga sejalan dengan visi 2030 yang dicanangkan oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman, yang bertujuan untuk menjadikan Arab Saudi sebagai pusat investasi global. Mekkah dan Madinah, yang merupakan tujuan utama bagi jutaan peziarah setiap tahun, menawarkan potensi pasar yang besar bagi investor, terutama di sektor perhotelan dan layanan.

Kebijakan ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan infrastruktur di kedua kota, yang sangat penting untuk mendukung arus peziarah yang terus meningkat. Meskipun ada larangan bagi non-Muslim untuk memiliki properti secara langsung, kebijakan ini menunjukkan komitmen Arab Saudi untuk membuka diri terhadap investasi asing dan memanfaatkan potensi ekonomi yang ada di wilayah tersebut.

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow

Most Viewed