Boncos di Awal Tahun, Begini Prediksi Harga Rumah di 2024

Metapasar - Banyak pihak yang mengharapkan jika awal tahun akan menjadi musim pembelian rumah yang baik di Amerika Serikat (AS). Akan tetapi pada kenyataannya menjadi sebuah tantangan untuk para calon pembeli, di mana mereka merasa putus asa oleh pasar yang mengecewakan, utamanya karena harga ruma yang dianggap tidak masuk akal.

Namun, meskipun penjualan terhenti di tengah tingginya suku bunga hipotek dan harga rumah, ada satu hal positif yang muncul, yakni lebih banyak inventaris rumah dijual kembali memasuki pasar, yang mulai memberikan tekanan ke bawah pada laju pertumbuhan harga rumah.

Berita baik lainnya bagi pencari rumah adalah penurunan harga median untuk rumah baru, di mana sekarang di bawah harga median rumah dijual kembali, meskipun para pembangun terus menawarkan insentif untuk menarik pembeli.

Namun demikian, para ahli mengatakan pasar perumahan hanya akan melihat momentum baru jika suku bunga hipotek turun cukup untuk mengurangi hambatan keterjangkauan bagi pembeli dan mendorong pemilik rumah yang terkunci pada suku bunga rendah untuk pindah.

Perkiraan Pasar Perumahan untuk Tahun 2024

Para ahli bersikeras bahwa pasar perumahan akan membaik meskipun suku bunga hipotek tinggi, harga rumah yang tidak terjangkau, dan transaksi penjualan yang lamban di tengah menurunnya permintaan.

Sayangnya, pembeli yang berharap terus melihat penundaan dalam transformasi yang diinginkan ini, berkat beberapa hambatan yang terus berlanjut. Salah satunya adalah inflasi yang lambat untuk turun, yang semakin menunda Federal Reserve untuk memangkas suku bunga federal.

Suku bunga hipotek secara tidak langsung mengikuti suku bunga acuan ini yang digunakan bank sebagai panduan untuk pinjaman. Akibatnya, dengan suku bunga federal pada level tertinggi dalam lebih dari dua dekade, suku bunga hipotek dan peminjam merasakan dampak tambahan pada kemampuan mereka untuk membeli rumah.

Sementara itu, harga rumah di AS tetap tidak terpengaruh oleh tingginya suku bunga hipotek, mencatat kenaikan tahunan sebesar 6,3% pada bulan April, menurut Indeks Harga Rumah S&P CoreLogic Case-Shiller terbaru. Meskipun kenaikan tahunan ini menandai perlambatan dari kenaikan 6,5% pada bulan Maret, indeks ini tetap memecahkan rekor tertinggi bulan sebelumnya.

Melansir dari Forbes, banyak ahli memperkirakan bahwa pemotongan suku bunga oleh Fed akan membantu merangsang pasar perumahan, tetapi masih belum jelas kapan. Dan jika bahkan satu kali pemotongan akan terjadi pada tahun 2024.

Apakah Bakal Pulih di Tahun 2024?

Untuk terjadinya pemulihan pasar perumahan, beberapa kondisi harus terjadi.

"Untuk hasil terbaik, kita harus melihat inventaris rumah untuk dijual meningkat secara signifikan. Inventaris tambahan ini, pada gilirannya, akan mengurangi tekanan ke atas pada harga rumah, menstabilkan atau mungkin membantu mereka untuk kembali dari tingkat puncak atau hampir puncak," kata Keith Gumbinger, wakil presiden di perusahaan hipotek online HSH.com.

Tentu saja, suku bunga hipotek harus menurun, yang tampaknya menjanjikan mengingat penurunan terbaru. Rata-rata suku bunga hipotek tetap 30 tahun menurun selama bulan Juni dan awal Juli, mencapai 6,95%.

Namun, ketika suku bunga hipotek akhirnya turun, Gumbinger mengatakan jangan berharap itu akan turun terlalu cepat. Penurunan suku bunga yang cepat dapat menciptakan lonjakan permintaan yang menghapus setiap kenaikan inventaris, menyebabkan harga rumah rebound.

"Lebih baik jika penurunan suku bunga terjadi secara bertahap, secara bertahap meningkatkan peluang pembeli selama periode waktu tertentu, daripada semuanya sekaligus," kata Gumbinger.

Dia menambahkan bahwa suku bunga hipotek yang kembali ke kisaran "normal" atas 4% hingga bawah 5% juga akan membantu pasar perumahan, seiring waktu, kembali ke tingkat 2014-2019. Namun, Gumbinger memperkirakan bahwa mungkin memerlukan waktu sebelum kita kembali ke tingkat tersebut.