Debat Donald Trump dan Joe Biden Pilpres 2024 Segera Digelar

Debat Donald Trump dan Joe Biden Pilpres 2024 Segera Digelar

Smallest Font
Largest Font

Metapasar - Debat perdana calon presiden (Capres) Amerika Serikat (AS) antara Donald Trump dan Joe Biden dijadwalkan berlangsung pada Kamis (27/6) malam waktu setempat. Di Indonesia, debat ini bakal tayang hari Jumat (28/6). Debat ini merupakan yang pertama di Pemilihan Presiden (Pilpres) AS tahun ini bagi kedua kandidat, dan merupakan yang kedua setelah mereka bersaing pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2020 lalu.

Selama 90 menit, Trump akan memiliki kesempatan untuk menyoroti usia Biden yang telah mencapai 81 tahun. Sebaliknya, Biden akan menggunakan momen ini untuk menekan Trump terkait berbagai kasus hukum yang sedang dihadapinya.

Menurut laporan CNN, debat capres AS ini memiliki sejumlah aturan, termasuk larangan bagi kandidat membawa catatan serta tidak adanya penonton. Para kandidat akan berdiri di podium yang ditentukan melalui undian koin, dan mikrofon mereka akan dinonaktifkan kecuali saat giliran berbicara.

Meskipun tidak diperbolehkan membawa catatan, para kandidat akan diberikan pena, kertas, dan sebotol air. Seperti pada debat-debat sebelumnya, moderator akan menggunakan semua alat yang tersedia untuk mengatur waktu dan menjaga jalannya diskusi tetap tertib. Debat antara Trump dan Biden ini akan dimulai pada pukul 21.00 waktu setempat atau Jumat (28/6) pukul 08.00 WIB, dan akan dipandu oleh Jake Tapper dan Dana Bash dari CNN. 

Sementara untuk Pilpres AS dijadwalkan berlangsung pada November mendatang.

Debat ini menjadi awal dari perjalanan kampanye di Amerika Serikat yang sangat terpolarisasi dan penuh ketegangan, yang masih dibayangi kekacauan dan kekerasan yang terjadi pada Pemilu tahun 2020 silam. Dengan hanya dua debat yang dijadwalkan, debat pada Kamis (27/6) ini menjadi sangat penting, dan kedua kandidat telah meningkatkan serangan pribadi mereka. Jajak pendapat nasional menunjukkan persaingan yang ketat antara keduanya.

"Debat ini penting karena memberi kesempatan bagi dua kandidat untuk 'memperkenalkan kembali' diri mereka kepada publik yang mungkin sudah mengenal mereka, tetapi kurang memperhatikannya. Pertanyaannya adalah seberapa besar perhatian masyarakat, terutama mereka yang tidak terlalu mengikuti politik, terhadap debat awal ini," kata Donald Nieman, Analis Politik dan Profesor Sejarah di Binghamton University, New York.

Prediksi Bahan Perdebatan

Bagi Trump, debat selama 90 menit ini adalah kesempatan untuk mengurangi kekhawatiran terkait kewaspadaan mental Biden yang sudah berusia 81 tahun, meskipun Trump sendiri, yang berusia 78 tahun, juga menghadapi kekhawatiran terkait usia.

Untuk Biden, debat pertama antara presiden yang sedang menjabat dan mantan presiden ini akan menjadi peluang untuk menyoroti masalah hukum yang dihadapi Trump dan menggambarkannya sebagai tidak layak untuk menjabat. Biden juga akan berusaha keras untuk menghindari kesalahan besar yang bisa merugikannya dalam pemilu November nanti.

Debat ini terjadi setelah persidangan pidana yang telah menarik perhatian Trump selama berbulan-bulan, dengan 34 hukuman karena Trump diduga memalsukan catatan bisnis yang dijadwalkan pada 11 Juli.

Kedua kandidat menghindari komisi bipartisan yang telah mengadakan debat sejak 1988, dan memilih CNN untuk pertemuan pertama yang tidak biasa pada awal tahun ini, serta satu lagi di ABC pada 10 September. Isu-isu seperti aborsi, kondisi demokrasi AS, dan konflik luar negeri menjadi perhatian pemilih, meskipun inflasi dan keamanan perbatasan diperkirakan akan menjadi isu terbesar.

Debat terakhir antara keduanya pada 2020 berlangsung sengit, dengan Biden yang pernah berkata, "Will you shut up, man?" saat Trump terus-menerus menyelanya. Kali ini, moderator memiliki lebih banyak alat untuk menjaga supaya debat berjalan dengan lebih tertib, termasuk mematikan mikrofon kecuali saat giliran bicara.

"Trump terkenal tidak disiplin dan kemungkinan besar akan frustasi karena tidak bisa mendominasi acara dengan menginterupsi lawannya dan berlama-lama dengan omelan penuh penghinaan. Biden juga berharap debat ini bisa mengingatkan warga Amerika pada kekacauan di masa kepresidenan Trump, jadi ketidakmampuan Trump untuk mematuhi peraturan dan kinerjanya yang buruk sangat mungkin terjadi," kata Nicholas Creel, ilmuwan politik dari Georgia College and State University.

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow