Donald Trump Menang Pemilu AS, Berkat Dukungan di Negara Bagian Kunci Yang Meningkat

Metapasar - Donald Trump meningkatkan perolehan suara di seluruh Amerika Serikat dalam kemenangan pemilihannya, mengklaim negara-negara bagian medan pertempuran seperti Michigan, North Carolina, Georgia, Pennsylvania, dan Wisconsin, serta memperkuat dukungannya di hampir semua kelompok sosial.

Dalam mengamankan kemenangan di Pemilihan Umum AS, Trump meningkatkan perolehan suaranya di setiap negara bagian kecuali Washington. Ia sangat kuat di daerah yang sudah ia menangkan pada pemilihan sebelumnya, menjadikan negara bagian merah semakin merah, terutama Florida dan Texas.

Pencapaian ini membuat Trump berada di jalur untuk memenangkan mayoritas suara populer nasional untuk pertama kalinya. Hal ini akan menjadikannya sebagai kandidat Republik pertama yang berhasil sejak George W. Bush pada 2004.

Trump juga berhasil menambah dukungan di benteng-benteng tradisional Demokrat, mengurangi jarak dengan Harris hingga 12 poin di New York, 11 di Connecticut, dan 11 di New Jersey.

Di daerah mayoritas Latino di Florida, Trump meningkatkan perolehan suaranya hampir delapan poin dibandingkan empat tahun lalu. Ia berhasil membalikkan Miami-Dade, daerah terpadat di negara bagian tersebut, dengan meraih lebih dari 55% suara. Pada 2020, Joe Biden memenangkan daerah ini dengan 53,4% suara.

Trump juga memenangkan Pennsylvania, yang memberikan 19 suara elektoral dan sangat penting bagi Kamala Harris untuk menang setelah kekalahannya di Georgia dan North Carolina. Sejauh ini, Presiden terpilih telah membalikkan empat negara bagian swing dan diproyeksikan akan memenangkan dua negara bagian yang masih belum pasti, Arizona dan Nevada.

Di seluruh AS, data menunjukkan pemilih di perkotaan tidak mendukung Harris secara cukup kuat, sementara orang-orang di daerah pedesaan memberikan suara untuk Trump. Ia meningkatkan marginnya pada 2020 di hampir 90% wilayah di seluruh negeri.

Kandidat dari Partai Republik ini mendapatkan dukungan yang besar dari berbagai kelompok pemilih dibandingkan pada 2020, menurut data exit poll. Pemilih Asia, Kulit Hitam, Hispanik, dan Kulit Putih semuanya cenderung mendukung Trump. Harris hanya meningkatkan perolehan suaranya di kalangan pemilih berusia di atas 65 tahun dan perempuan kulit putih yang berpendidikan perguruan tinggi.

Pemilih Demokrat dan Republik terbagi pada isu yang paling penting bagi mereka. Trump mendapatkan hampir 90% dukungan di antara mereka yang paling peduli tentang imigrasi dan tiga perempat dari mereka yang memprioritaskan ekonomi. Harris meraih sedikit di atas 80% di antara pemilih yang menempatkan keadaan demokrasi sebagai prioritas utama.

Tujuan-tujuan besar bagi Harris tidak tercapai. Sebuah survei pekan lalu oleh lembaga survei "gold standard" J Ann Selzer menunjukkan Harris unggul tiga poin secara tak terduga di Iowa yang sangat konservatif, membangkitkan harapan Demokrat. Dengan hampir semua suara dihitung, Trump unggul 14 poin di negara bagian tersebut.

Di North Carolina, negara bagian yang telah dimenangkan Partai Republik di setiap pemilihan sejak 2012 namun dengan margin yang semakin ketat, mantan presiden ini meningkatkan perolehan suaranya. Ia juga berhasil membalikkan tiga daerah yakni Nash, Pasquotank, dan Anson dari Demokrat.

Georgia, negara bagian lain yang menjadi fokus kampanye Harris, telah dibalik oleh Trump. Ia memimpin dengan 50,7% suara dibandingkan dengan Harris yang meraih 48,5%.

Selain kemenangannya di negara-negara bagian penting seperti Pennsylvania, Georgia, dan North Carolina, Trump juga menunjukkan peningkatan dukungan yang signifikan di kalangan pemilih Latin, terutama di negara-negara bagian seperti Florida. Di Miami-Dade, Trump berhasil meraih lebih dari 55% suara, berbalik dari hasil 2020 yang sebelumnya dimenangkan Biden. Di seluruh wilayah AS, tingkat dukungan terhadap Trump terlihat menguat terutama di kawasan pedesaan, sementara Harris masih lebih didukung di kota-kota besar, mencerminkan perbedaan preferensi wilayah di antara kedua kandidat.