Donald Trump Resmi Dilantik Jadi Presiden AS ke-47

Donald Trump Resmi Dilantik Jadi Presiden AS ke-47

Smallest Font
Largest Font

Meta Pasar - Donald Trump secara resmi dilantik sebagai Presiden ke-47 Amerika Serikat pada 20 Januari 2025. Dalam pidatonya, ia berjanji membawa Amerika Serikat memasuki apa yang disebutnya sebagai "zaman keemasan." 

Trump menyatakan akan mengatasi apa yang ia anggap sebagai "kemunduran" akibat kebijakan pemerintah sebelumnya. Pidatonya juga menyoroti isu-isu yang menjadi fokus selama masa kampanyenya, seperti imigrasi dan ekonomi. Berdasarkan laporan dari CBS News, berikut adalah poin-poin utama dari pidato pelantikan tersebut:

Zaman Keemasan Amerika

Dalam pidato pembukaannya, Trump menyatakan bahwa "zaman keemasan Amerika dimulai sekarang." Ia berjanji bahwa di bawah kepemimpinannya, Amerika Serikat akan kembali berkembang dan dihormati secara global. Trump juga menyatakan akan memprioritaskan kepentingan Amerika setiap hari selama masa jabatannya. 

Selain itu, Trump mengklaim bahwa Departemen Kehakiman telah digunakan untuk menyerangnya. Ia berkomitmen untuk menciptakan negara yang bangga, makmur, dan bebas.

Kritik terhadap Pemerintah Sebelumnya

Trump menyesalkan kondisi Amerika yang ia anggap memburuk akibat kebijakan pendahulunya. Ia mengkritik sistem pendidikan dan kesehatan, menyebut bahwa "pemilihan saya baru-baru ini adalah mandat untuk membalikkan pengkhianatan besar yang telah terjadi." Trump menyoroti kurangnya kemampuan pemerintah dalam menangani layanan dasar, seperti yang terlihat dari dampak Badai Helene di Carolina Utara pada September.

Percobaan Pembunuhan

Trump juga menyinggung percobaan pembunuhan terhadap dirinya selama kampanye di Butler, Pennsylvania, pada 13 Juli. Ia mengaku percaya bahwa dirinya diselamatkan oleh Tuhan untuk memimpin Amerika kembali ke kejayaan. Trump menggambarkan insiden tersebut sebagai bagian dari upaya untuk menghentikannya kembali ke Gedung Putih.

Rencana Pemerintahan

Trump menggunakan pidatonya untuk mengumumkan langkah-langkah eksekutif yang akan diambil. Dalam hal imigrasi, ia berencana mengumumkan keadaan darurat nasional di perbatasan selatan, menerapkan kembali kebijakan "Tetap di Meksiko," dan mengakhiri praktik tangkap-dan-lepas. Ia juga berencana mengirim pasukan ke perbatasan untuk mengatasi apa yang disebutnya sebagai "invasi," serta menetapkan kartel narkoba sebagai organisasi teroris asing.

Trump berjanji menekan inflasi, menurunkan biaya, dan mengumumkan darurat energi nasional. Ia juga menegaskan rencananya untuk menerapkan tarif pada negara-negara asing demi meningkatkan kesejahteraan warga Amerika. Selain itu, ia menyatakan hanya akan mengakui dua jenis kelamin, serta akan mengembalikan hak-hak anggota militer yang diberhentikan karena menolak vaksin COVID-19.

Perubahan Nama dan Klaim Wilayah

Trump berencana mengganti nama Teluk Meksiko menjadi Teluk Amerika. Ia juga ingin mengembalikan nama Gunung Denali menjadi Gunung McKinley, sesuai dengan nama presiden AS pada tahun 1917. Selain itu, Trump menegaskan bahwa pemerintahannya akan berupaya mendapatkan kembali kendali atas Terusan Panama.

Misi ke Mars

Trump menyatakan ambisinya untuk meluncurkan astronot Amerika ke Mars dan menanamkan bendera AS di planet tersebut. Pernyataan ini mendapat dukungan dari Elon Musk, yang hadir bersama tokoh-tokoh teknologi lainnya seperti Jeff Bezos. Melalui pidatonya, Trump menegaskan visi ambisiusnya untuk masa depan Amerika, baik di bumi maupun luar angkasa.

Tunda Perang Tarif

Pelaku pasar memperhatikan pelantikan Donald Trump sebagai Presiden ke-47 Amerika Serikat yang berlangsung kemarin. IHSG berhasil mencatatkan penguatan, meskipun investor tetap waspada terhadap kebijakan proteksionisme Trump yang kerap menimbulkan ketidakstabilan di pasar global. Pada masa pemerintahan pertama Trump (2017-2020), kebijakan serupa pernah memberikan tekanan besar pada pasar keuangan, termasuk di Indonesia.

Sejak Trump terpilih pada 5 November 2024, IHSG mengalami penurunan sebesar 3,14%. Bahkan, sepanjang periode 2 Januari hingga 14 Januari 2025, indeks melemah 1,74% hingga berada di level 6.956,66. Penurunan ini mencerminkan kekhawatiran pasar terhadap kemungkinan kebijakan perdagangan agresif yang akan diterapkan di bawah pemerintahan Trump untuk periode kedua.

Di kancah global, nilai tukar dolar AS terus menguat, didorong oleh ekspektasi kebijakan ekonomi pro-Amerika yang memicu kekhawatiran terhadap potensi lonjakan inflasi di AS. Jika inflasi meningkat, Federal Reserve (The Fed) diperkirakan akan menghadapi tantangan besar untuk melakukan penurunan suku bunga secara signifikan.

Sementara itu, imbal hasil obligasi AS (US Treasury) menunjukkan kenaikan tajam, dari 4,29% pada awal November 2024 menjadi 4,62% di akhir pekan lalu. Bahkan, imbal hasil sempat menyentuh level tertinggi di 4,8% pada minggu sebelumnya.

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow

Most Viewed