Eskalasi Perang Israel - Hizbullah, Babak Baru Krisis Timur Tengah
Metapasar - Selasa (9/7) waktu setempat, militer Israel melaporkan bahwa mereka telah melakukan serangan terhadap posisi pasukan Hizbullah, yang diketahui berada jauh di dalam wilayah Lebanon. Serangan ini merupakan bagian dari eskalasi konflik antara Israel dan Hizbullah, yang terjadi bersamaan dengan perang Tel Aviv di Gaza.
Dalam sebuah unggahan di Telegram pada Rabu (10/7), militer Israel mengklaim telah berhasil melakukan serangan terhadap sistem pertahanan udara milik kelompok bersenjata Lebanon di dekat desa Janta, sekitar 79 km (49 mil) dari Beirut.
Ini merupakan serangan yang lebih mendalam ke wilayah Lebanon, di mana sebelumnya serangan Israel kebanyakan dilancarkan secara terbatas di wilayah selatan negara itu.
“Dalam serangan yang dilakukan secara paralel malam tadi, pasukan udara Israel berhasil menyerang lokasi yang digunakan sebagai tempat pertahanan udara Hizbullah. Lokasinya berada di sebelah selatan Baraachit dan juga menyerang depot senjata yang berada di daerah Kfar Kila,” bunyi pernyataan pejabat resmi Israel, mengutip dari Al Jazeera.
Dilaporkan juga oleh Al Jazeera jika pasukan artileri, pesawat nirawak (drone) serta rudal milik Israel mengenai target di wilayah Yaraon, Hadatha, Hula, Toulin, serta al-Nabi Shayth yang ada di Lembah Bekaa.
Serangkaian serangan ini terjadi sehari setelah insiden tembak-menembak antara pasukan militer Israel dan Hizbullah di Suriah dan Dataran Tinggi Golan yang dikuasai Israel.
Israel pertama kali melakukan serangan udara yang menargetkan kendaraan Hizbullah di dekat perbatasan Suriah-Lebanon pada Selasa, yang menurut pemantau perang Suriah, menewaskan sedikitnya dua orang.
Seorang pejabat Hizbullah yang berbicara kepada kantor berita The Associated Press dengan syarat anonim mengatakan salah satu korban adalah mantan pengawal pemimpin kelompok itu, Hassan Nasrallah, yang diidentifikasi sebagai Yasser Nimr Qarnabsh.
Hizbullah pun melakukan serangan balasan atas tindakan Israel itu dengan meluncurkan roket dengan target sebuah pangkalan militer milik Israel, yang berlokasi di Dataran Tinggi Golan. Dari serangan ini, jkepolisian Israel melaporkan bahwa diketahui dua orang meninggal dunia. Layanan penyelamatan Israel menyebutkan bahwa korban adalah warga sipil.
“Yang menjadi ketakutan yakni terjadinya eskalasi perang yang lebih buruk. Hizbullah sebelumnya dengan tegas menyatakan bahwa mereka berada di belakang warga Palestina yang tinggal di Gaza, dan tidak akan berhenti menarget sejumlah titik militer Israel, selama tidak diberlakukannya gencatan senjata,” lanjut laporan dari Al Jazeera.
Ketegangan antara Israel dan Hizbullah terus meningkat seiring perang yang berkepanjangan. Bentrokan di perbatasan Lebanon-Israel semakin sering dan intens dalam beberapa minggu terakhir.
Hizbullah sering menegaskan bahwa serangan mereka terhadap Israel utara akan berhenti setelah Israel mengakhiri perangnya di Gaza.
Sejak Oktober, setidaknya 543 orang tewas dalam serangan Israel di Lebanon selatan, sementara serangan dari Hizbullah dan kelompok bersenjata lainnya di Lebanon telah menewaskan sedikitnya 21 orang di Israel.
Puluhan ribu warga sipil dari kedua belah pihak telah dievakuasi dari kota-kota perbatasan akibat permusuhan ini.
Iron Dome Bobol
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) kebingungan mengapa drone berisi bom milik kelompok Hizbullah kini tidak memicu alarm saat menghantam Israel.
Seorang prajurit IDF terluka ringan akibat serangan drone yang meledak di Dataran Tinggi Golan Israel pada Rabu malam (10/7).
Pernyataan dari petinggi IDF menjelaskan jika ada sekitar tiga unit pesawat nirawak yang diterbangkan dari Lebanon dalam serangan tersebut. Pesawat nirawak itu menyasar target di persimpangan Beit Hamekhes di Israel Utara.
"IDF sedang menyelidiki mengapa sirine tidak berbunyi dan mengapa sistem pertahanan gagal mencegat drone tersebut," demikian laporan Times of Israel yang dirilis Kamis siang.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow