Hizbullah, Israel dan Dataran Tinggi Golan
Metapasar - Serangan mematikan di sebuah lapangan bermain yang terletak di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, telah meningkatkan ketakutan akan perang baru di wilayah tersebut. Israel mengatakan bahwa kelompok militan Hizbullah yang berbasis di Lebanon berada di balik serangan, meskipun kelompok itu menyangkalnya.
Konflik di Dataran Tinggi Golan
Pada malam Sabtu (27/7), sebuah ledakan menghantam lapangan bermain di kota Majdal Shams, menewaskan 12 anak-anak dan pemuda dari komunitas minoritas Druze. Ini adalah insiden paling mematikan di sekitar perbatasan Israel dengan Lebanon sejak permusuhan antara Israel dan Hizbullah meningkat pada bulan Oktober.
Serangan tersebut, dengan korban yang masih muda, menyebabkan kemarahan dan keterkejutan di Israel dan seluruh dunia. Israel menuding serangan Hizbullah itu disokong oleh Iran, dalam bentuk bantuan roket. Roket-roket itu diluncurkan dari jarak dekat dari Lebanon. Amerika Serikat juga mengatakan Hizbullah yang bertanggung jawab. Hizbullah dengan tegas menyangkal keterlibatan.
Apa itu Hizbullah?
Hizbullah adalah gerakan militan dan politik yang bersenjata lengkap yang berbasis di Lebanon, tetangga utara Israel. Sayap militernya adalah salah satu kekuatan paling kuat di wilayah tersebut, dilengkapi hingga 200.000 rudal dan roket, serta drone penyerang. Bahkan, kekuatannya melebihi militer Lebanon.
Hizbullah juga berpengaruh secara politik dalam pemerintahan Lebanon. Gerakan ini mengikuti cabang Islam Syiah dan didanai, dilengkapi, dan dilatih oleh Iran, kekuatan Syiah dominan di Timur Tengah.
Mereka mengklaim jika gerakan perlawanan yang dilakukan ke Israel adalah tindakan yang sah, karena adanya pendudukan atas sebagian wilayah Lebanon. Hizbullah adalah pendukung kuat Hamas dan Palestina serta menolak keberadaan Israel.
Gerakan ini dilarang, dan dinyatakan sebagai organisasi teroris oleh negara-negara Barat, Israel, negara-negara Arab Teluk, dan Liga Arab.
Pendudukan Israel di Dataran Tinggi Golan
Membentang dari barat daya Suriah hingga ke wilayah timur laut Israel, Dataran Tinggi Golan merupakan dataran tinggi yang didominasi bebatuan. Dalam perang Timur Tengah 1967, Israel merebut sekitar 1.200 km persegi (sekitar 460 mil persegi) dari Dataran Tinggi Golan, dari lokasi Suriah menyerangnya.
Israel mencaplok daerah tersebut pada tahun 1981, dalam langkah yang tidak diakui oleh sebagian besar komunitas internasional. Pemerintahan Presiden Donald Trump memutus kebijakan AS selama beberapa dekade dengan mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan yang diduduki pada tahun 2019.
Suriah mengatakan tanah tersebut selalu miliknya dan berjanji untuk merebut kembali wilayah tersebut, sementara Israel mengatakan bahwa dataran tinggi itu penting untuk pertahanannya dan akan tetap berada di tangan mereka selamanya.
Sekitar 20.000 pemukim Yahudi tinggal di Dataran Tinggi Golan, yang juga menjadi rumah bagi pangkalan militer dan pos pendengaran Israel. Pemukiman tersebut dianggap ilegal menurut hukum internasional, meskipun Israel membantah hal ini.
Hizbullah di Balik Serangan?
Hizbullah menembaki target Israel sehari setelah Israel diserang oleh Hamas di selatan pada 7 Oktober. Hizbullah mengatakan mereka bertindak sebagai solidaritas dengan Palestina. Sejak itu, kedua pihak telah saling menembak secara teratur, memaksa ribuan orang di Lebanon dan Israel meninggalkan rumah mereka.
Pejabat keamanan Israel mengatakan roket yang menewaskan anak-anak muda tersebut adalah bagian dari serangan yang menghantam beberapa lokasi di Dataran Tinggi Golan yang diduduki. Itu terjadi setelah serangan Israel yang menewaskan empat pejuang Hizbullah di selatan Lebanon.
Serangan yang dilancarkan Hizbullah sejak Oktober, mayoritas menargetkan wilayah bagian utara Israel. Sementara di Dataran Tinggi Golan tidak terlalu intens. Namun, mereka berulang kali menargetkan posisi militer Israel di bagian Dataran Tinggi Golan yang disebut Pertanian Shebaa/Gunung Dov, hanya beberapa mil dari Majdal Shams.
Hizbullah mungkin telah menghitung bahwa reaksi internasional terhadap serangan di wilayah yang dianggap di bawah pendudukan Israel akan relatif tenang, sambil terus memberikan tekanan pada pemerintah dan militer Israel saat mereka berperang di Gaza.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow