Indeks Nasdaq Anjlok, Ancaman DeepSeek Makin Nyata
Meta Pasar - Indeks Nasdaq anjlok pada hari Senin (27/1), memimpin penjualan saham di Wall Street setelah sebuah startup asal Tiongkok mengguncang kepercayaan terhadap kepemimpinan dan profitabilitas Amerika Serikat dalam bidang Artificial Intelligence, yang berdampak negatif pada Nvidia (NVDA) dan saham-saham Big Tech lainnya.
Indeks Nasdaq Composite (IXIC) turun hampir 3,5%, sementara S&P 500 (GSPC) merosot hampir 2%. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJI), yang kurang bergantung pada saham teknologi, justru menunjukkan tren sebaliknya dengan kenaikan sebesar 0,1%.
Saham Microsoft (MSFT) turun lebih dari 2% di tengah kekhawatiran mengenai investasi besar yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar dalam bidang AI. Saham induk Google, Alphabet (GOOGL), dan Amazon (AMZN) juga mengalami penurunan seiring dengan melemahnya nama-nama di sektor teknologi.
Musim laporan pendapatan Big Tech dimulai minggu ini, dengan hasil yang ditunggu-tunggu dari Apple (AAPL), Tesla (TSLA), Meta (META), dan Microsoft. Para investor akan memperhatikan panduan untuk profit di masa depan, mengingat DeepSeek menimbulkan pertanyaan tentang prospek pendapatan.
Para investor mulai berbondong-bondong ke aset yang dianggap aman seiring dengan penurunan saham. Imbal hasil Treasury 10 tahun (TNX) turun sebanyak 12 basis poin menjadi 4,50%, level terendah dalam lebih dari sebulan, sementara mata uang aman seperti yen dan franc Swiss mengalami lonjakan.
Di latar belakang, kekhawatiran mengenai perang dagang kembali muncul selama pertemuan antara Presiden Donald Trump dan Kolombia pada akhir pekan. Trump mengancam akan memberlakukan tarif 25% pada barang-barang negara tersebut dalam perselisihan mengenai migran yang dideportasi, sebelum akhirnya menangguhkan tarif tersebut setelah kesepakatan dicapai.
Ancaman DeepSeek
Startup asal Tiongkok, DeepSeek, telah menjadi sorotan utama di pasar saham setelah mengeluarkan laporan yang meragukan potensi profitabilitas perusahaan-perusahaan besar di sektor kecerdasan buatan. Laporan ini memicu kekhawatiran di kalangan investor, yang berujung pada penurunan tajam pada saham-saham teknologi, termasuk Nvidia (NVDA), Microsoft (MSFT), dan Alphabet (GOOG, GOOGL).
DeepSeek, yang dikenal karena inovasi dalam teknologi pencarian berbasis AI, mengklaim bahwa banyak perusahaan besar yang berinvestasi besar-besaran dalam AI mungkin tidak akan mendapatkan pengembalian yang sebanding. Hal ini menimbulkan pertanyaan serius tentang keberlanjutan model bisnis mereka, terutama bagi perusahaan-perusahaan yang telah menghabiskan miliaran dolar untuk mengembangkan teknologi AI.
Saham Nvidia, yang sebelumnya menjadi salah satu pemimpin pasar dalam sektor chip AI, mengalami penurunan signifikan lebih dari 5% setelah berita ini muncul. Microsoft, yang juga memiliki investasi besar dalam AI, melihat sahamnya turun lebih dari 2%. Alphabet dan Amazon tidak luput dari dampak ini, dengan keduanya mencatatkan penurunan yang signifikan seiring dengan kekhawatiran investor terhadap masa depan pendapatan mereka.
Musim laporan pendapatan yang akan datang menjadi semakin penting, dengan investor menunggu hasil dari Apple, Tesla, Meta, dan Microsoft. Panduan yang diberikan oleh perusahaan-perusahaan ini akan sangat diperhatikan, terutama dalam konteks pertanyaan yang diajukan oleh DeepSeek mengenai prospek pendapatan di masa depan.
Kekhawatiran ini juga mendorong investor untuk beralih ke aset yang lebih aman, seperti obligasi pemerintah dan mata uang stabil, menciptakan ketidakpastian di pasar saham. Dengan demikian, dampak dari DeepSeek tidak hanya mempengaruhi saham teknologi, tetapi juga menciptakan gelombang kekhawatiran yang lebih luas di pasar keuangan global.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow