Joe Biden Sampaikan Pidato Usai Umumkan Mundur Dari Pemilu

Joe Biden Sampaikan Pidato Usai Umumkan Mundur Dari Pemilu

Smallest Font
Largest Font
Table of Contents

Metapasar - Joe Biden menyampaikan pidato kepada publik Amerika Serikat dan dunia pada hari Rabu (24/7) untuk menjelaskan soal keputusan mundurnya dari Pemilihan Umum (Pemilu). Pidato itu berisi pesan reflektif dan harapan yang tinggi akan pentingnya babak baru dalam perpolitikan Amerika.

“Sebagai presiden, saya yakin dan percaya jika kepemimpinan saya di dunia, visi untuk masa depan AS, semuanya pantas untuk bisa dilanjutkan di periode kedua. Namun tidak ada yang bisa menghalangi penyelamatan demokrasi kita. Termasuk ambisi pribadi saya sendiri. Oleh karena itu, saya pun memutuskan yang terbaik adalah menyerahkan obor kepada generasi yang baru. Ada waktu dan tempat untuk pengalaman bertahun-tahun, suara baru, suara yang lebih muda. Waktu dan tempat itu adalah sekarang,” terang Biden saat berpidato di Oval Office Gedung Putih, melansir dari Guardian.

Pidato itu disampaikan tiga hari setelah Biden mengejutkan dunia dengan pengumuman bahwa dia akan meninggalkan kampanye presidennya kurang dari empat bulan sebelum hari pemilihan. Biden berjanji untuk terus bekerja demi meningkatkan kehidupan rakyat Amerika saat ia menyelesaikan sisa masa jabatan sebagai presiden. Beberapa anggota parlemen dari Partai Republik menyarankan agar Biden mengundurkan diri daripada menyelesaikan masa jabatannya, tetapi presiden dengan tegas menolak usulan tersebut.

Biden secara khusus juga berjanji untuk terus bekerja guna mengakhiri perang di Gaza, membawa pulang semua sandera dan membawa perdamaian serta keamanan ke Timur Tengah. Beberapa jam sebelum pidato Biden, Benjamin Netanyahu, perdana menteri Israel, justru menyampaikan pidato yang memprovokasi di mana dia menyerukan "kemenangan total" dalam perang tersebut.

Dalam pidatonya tersebut, Biden juga mengutip kepemimpinannya dalam kebijakan luar negeri, termasuk dukungannya yang kuat untuk Ukraina di tengah perang melawan Rusia, sebagai salah satu pencapaian terbesarnya. Dia mengingatkan para pemilih tentang Undang-Undang yang telah dia tandatangani untuk mengatasi krisis iklim, mengurangi kekerasan senjata, dan memperluas akses perawatan kesehatan. 

Sembari mengenang kembali hari pelantikannya pada tahun 2021, kasus serangan 6 Januari di Capitol dan pandemi virus corona, Biden kagum pada seberapa jauh negara ini telah berkembang dalam waktu yang begitu singkat.

Endorse Kamala Harris

Setelah menyatakan mundur, Biden mendukung wakil presidennya Kamala Harris, yang telah mengkonsolidasikan dukungan dari cukup banyak delegasi untuk memenangkan nominasi Partai Demokrat bulan depan. Dalam pidatonya, Biden mengulangi pujiannya terhadap Harris dan menekankan pilihan besar yang dihadapi para pemilih pada bulan November ini.

"Saya ingin berterima kasih kepada wakil presiden kita yang hebat, Kamala Harris. Dia berpengalaman, dia tangguh, dia mampu. Seorang mitra yang luar biasa bagi saya dan seorang pemimpin bagi negara kita. Sekarang pilihan ada di tangan Anda, rakyat Amerika,” lanjutnya.

Sebelumnya lebih dari 30 anggota Kongres Partai Demokrat telah meminta presiden untuk keluar dari Pemilu setelah penampilan debatnya yang kacau. Dalam beberapa hari menjelang pengumuman, jajak pendapat menunjukkan semakin banyak anggota Demokrat yang percaya Biden harus mundur saat keunggulan tipis Donald Trump dalam elektabilitas mulai tumbuh.

Survei awal yang diambil sejak hari Minggu (21/7) menunjukkan perlombaan yang seimbang antara Trump dan Harris, tetapi wakil presiden tampaknya sudah berada dalam posisi yang sedikit lebih kuat daripada Biden. Meskipun jajak pendapat menunjukkan persaingan yang ketat, Biden yakin bahwa rakyat Amerika akan memilih untuk mempertahankan demokrasi pada bulan November ini. Mengutip Deklarasi Kemerdekaan dan bapak pendiri Benjamin Franklin, Biden membuat argumen tentang keunggulan Amerika.

“Ide itu bernama Amerika, yang lebih kuat dari pasukan manapun, lebih besar dari lautan manapun. Ini ide paling kuat dalam sejarah dunia. Ide itu adalah bahwa kita memegang kebenaran ini sebagai hal yang jelas. Kita semua diciptakan setara, diberkahi oleh pencipta kita dengan hak-hak yang tidak dapat dicabut. Kehidupan, kebebasan, mengejar kebahagiaan. Kita belum pernah sepenuhnya mewujudkannya, pada ide suci ini, tetapi kita juga tidak pernah menjauhinya, dan saya tidak percaya rakyat Amerika akan menjauh darinya sekarang,” terang Biden

Itu adalah pesan yang bergema dengan slogan kampanye Biden pada tahun 2020, yang membingkai pemilihan melawan Trump sebagai "pertempuran untuk jiwa bangsa". Pertempuran itu masih berlangsung, kata Biden, dan sekarang terserah pada rakyat Amerika untuk memutuskan bagaimana itu akan berakhir.

Tak lama setelah Biden berbicara, Barack Obama mengucapkan terima kasih padanya. Di X, Obama mengutip sebagian dari sebuah kalimat dari pidato tersebut yakni pernyataan soal kebenaran, yang membuat Amerika begitu suci, lebih besar dari kita semua, dan dia pun mengatakan, “Joe konsisten dengan peryataannya selama mengabdi kepada rakyat AS.”

Sebagai informasi, sejauh ini Obama belum secara resmi mendukung Kamala Harris sebagai kandidat Demokrat.

Anggota Kongres AS Nancy Pelosi, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Biden telah menunjukkan dia berada di pihak yang benar, baik dari sejarah maupun masa depan. Dalam sebuah pernyataan yang dirilis setelah pidato Biden di Oval Office, dia menyebutnya sebagai salah satu presiden paling berpengaruh di Amerika. Begitu juga dengan Pemimpin Mayoritas Senat AS Chuck Schumer yang menyebut keputusan Biden untuk mundur sebagai tindakan patriotisme yang besar untuk AS.

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow

Most Viewed