Merger Penuh Drama Dua Raksasa Hiburan Paramount dan Skydance

Merger Penuh Drama Dua Raksasa Hiburan Paramount dan Skydance

Smallest Font
Largest Font

Metapasar - Paramount dan Skydance mengatakan pada hari Minggu (7/7) bahwa mereka telah mencapai kesepakatan untuk bergabung atau merger. Kesepakatan ini bakal menjadi sebuah kesepakatan yang akan membawa era baru bagi CBS, Nickelodeon, dan studio film di balik waralaba "Top Gun" dan "Mission: Impossible".

Merger dua perusahaan itu merupakan titik balik bagi keluarga Redstone, yang kekayaannya telah terkait dengan naik turunnya industri hiburan tradisional selama beberapa dekade kepemilikan mereka yang bergejolak atas Paramount dan pendahulunya. Shari Redstone, ketua dewan Paramount, sedang mencairkan sebagian besar kepemilikannya di perusahaan yang dia perjuangkan untuk dipertahankan dan dikendalikan.

Penggabungan ini memiliki periode "go shop" yang akan memberikan dewan Paramount jendela waktu selama 45 hari untuk melihat apakah mereka dapat menemukan kesepakatan yang lebih baik.

Tetapi jika kesepakatan dengan Skydance selesai, itu akan melahirkan seorang sultan baru di Hollywood. David Ellison, pewaris teknologi di balik Skydance, akan menjadi pengendali utama di Paramount. Merger tersebut bakal menambah daftar pergantian kekuasaan dari mereka yang mengandalkan cara-cara tradisional, dengan mereka yang memanfaatkan kemajuan teknologi. Sebut saja seperti Mr. Ellison, yang merupakan putra pendiri Oracle Larry Ellison. 

Sumber daya besar yang dimiliki keluarga Ellison, menjadi poin penjualan utama bagi keluarga Redstone, yang mencari cara guna memperkuat Paramount untuk jangka panjang.

"Mengingat perubahan dalam industri, kami ingin memperkuat Paramount untuk masa depan sambil memastikan bahwa konten tetap menjadi raja," kata Redstone dalam sebuah pernyataan, mengutip dari New York Times..

Penggabungan ini menutup satu babak bagi Redstone, yang mengambil alih perusahaan dari ayahnya, Sumner, dan berjuang untuk mempertahankan kekaisaran media keluarganya.

Ellison, yang akan menjadi ketua dan kepala eksekutif Paramount, mengucapkan terima kasih kepada Redstone dalam sebuah pernyataan, mengatakan bahwa dia "sangat bersyukur" bahwa dia telah "setuju untuk percaya dengan memberikan kesempatan untuk memimpin Paramount."

Dalam beberapa tahun terakhir, Paramount telah menjadi contoh industri media tradisional yang tertatih-tatih di bayang-bayang raksasa streaming Netflix dan perusahaan teknologi seperti Amazon, yang memiliki banyak uang untuk dibelanjakan. Paramount telah mencoba menggantikan bisnis TV kabelnya yang memudar dengan bisnis streaming seperti Paramount+, tetapi upaya tersebut masih jauh dari kata menguntungkan.

Berapa besar nilai dari penggabungan ini masih belum diketahui pastinya, karena kesepakatan ini kompleks. Skydance dan pendukung keuangannya, sebelumnya juga dilaporkan bakal mengakuisisi National Amusements, perusahaan yang memegang saham keluarga Redstone di Paramount, sekitar $1,75 miliar. 

Nantinya Paramount bakal bergabung dengan Skydance, beralih dari studio tradisional untuk berupaya menjadi penguasa media yang meliputi bisnis film, TV dan berita.

Diketahui, kapitalisasi pasar Paramount yang diberikan pasar saham pada perusahaan tersebut adalah sekitar $8,2 miliar. Sementara valuasi Skydance dalam deal ini ditaksir mencapai $4,75 miliar.

Penawaran dari Skydance akan memungkinkan banyak pemegang saham non-voting Paramount untuk mencairkan saham mereka sekitar $15 per saham. Investor yang memiliki saham dengan hak voting akan dapat menjualnya seharga $23 per saham. 

Deal antara Skydance dan Paramount ini mirip drama film blockbuster, di mana sejak awal tahun Redstone, Paramount dan Ellison telah terlibat berbagai negosiasi tertutup yang justru bocor ke publik, yang menjadikan hubungan mereka memburuk.

Para petinggi perusahaan sepertinya sudah mulai mendekati kata sepakat pada bulan lalu. Namun syarat yang diajukan ulang, justru membuat besaran saham Redstone goyah. Ketika komite khusus dewan Paramount bersiap untuk meresmikan kesepakatan, mendadak tim kuasa hukum Redstone mengirimkan email guna membatalkan kesepakatan, dengan mengatakan mereka tidak setuju atas persyaratan non-ekonomi.

Tertundanya kesepakatan, membuat pihak lain muncul guna mendekati Redstone, salah satunya adalah miliarder Barry Diller dan Steven Paul, produser dari film Baby Geniuses. Namun kesepakatan dengan Skydance kembali menunjukkan kemajuan minggu lalu, di mana Skydance menambah penawarannya untuk saham milik Redstone, dan menawarkan perlindungan yang lebih kuat untuk masalah litigasi.

Ketentuan-ketentuan tersebut mungkin membantu mengurangi tantangan yang ditimbulkan oleh investor yang menentang kesepakatan dengan Skydance, mengatakan bahwa mereka akan memperkaya Redstone dengan mengorbankan pemegang saham lainnya. Semua kesepakatan penggabungan Skydance yang telah dipertimbangkan menjamin pembayaran tambahan sebagai imbalan atas kekuatan pemungutan suaranya, biasanya disebut premi kontrol, yang oleh beberapa pemegang saham dikatakan tidak adil. Beberapa pihak pemegang saham minoritas lainnya pun telah mengancam untuk menuntut.

Kesepakatan penggabungan ini datang pada kondisi yang cukup genting bagi Paramount. Layanan streaming andalannya, Paramount+, mengalami kerugian ratusan juta dolar setiap tahun. Setelah berselisih dengan Redstone, kepala eksekutifnya, Bob Bakish, digantikan oleh tiga eksekutif, yang menjalankan "kantor CEO",  sebuah solusi yang memperburuk keadaan. Bisnis TV kabelnya juga berada dalam penurunan jangka panjang, menyebabkan sahamnya merosot lebih dari 70% selama lima tahun terakhir.

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow

Most Viewed