Pemerintah Alokasikan Rp549,39 Miliar Dorong Urgensi Penerapan Coretax

Metapasar - Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Keuangan, telah mengalokasikan dana signifikan sebesar Rp549,39 miliar untuk proyek ambisius modernisasi sistem perpajakan. Inisiatif ini, yang dikenal sebagai Coretax, bertujuan untuk merevolusi cara pengelolaan pajak di negara ini. Dengan memanfaatkan teknologi terkini, Coretax berambisi mencapai target penerimaan pajak yang lebih tinggi dan meningkatkan efisiensi administrasi perpajakan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan urgensi peningkatan kapasitas SDM perpajakan dengan mengalokasikan dana sebesar Rp549,39 miliar. Dia menjelaskan bahwa persiapan SDM yang matang sangat diperlukan untuk mendukung keberhasilan implementasi Coretax yang akan dimulai pada Januari. Dengan adanya perubahan mendasar dalam sistem kerja, para pegawai pajak membutuhkan pelatihan intensif untuk meningkatkan kompetensi mereka.

Menurut Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, pengembangan Coretax merupakan salah satu strategi utama untuk mencapai target penerimaan pajak sebesar Rp2,189,3 triliun pada tahun 2025. Selain itu, pemerintah juga akan fokus pada kolaborasi lintas lembaga, penguatan sumber daya manusia, perbaikan proses bisnis, dan penyempurnaan regulasi untuk mendukung pencapaian target tersebut.

Lebih lanjut, merujuk pada situs resmi Dirjen Pajak Coretax sendiri adalah sistem terintegrasi yang akan mengotomatiskan berbagai proses perpajakan, mulai dari pendaftaran wajib pajak hingga pemeriksaan. Dengan sistem ini, diharapkan wajib pajak dapat lebih mudah memenuhi kewajiban perpajakannya secara daring.

Meskipun sempat terjadi penundaan, implementasi penuh Coretax kini dijadwalkan pada akhir tahun 2024. Sebelumnya, sistem ini telah melalui berbagai tahap pengujian untuk memastikan kinerjanya optimal. Implementasi Coretax akan memberikan kemudahan bagi wajib pajak dalam mengelola kewajiban perpajakannya. Proses yang sebelumnya rumit dan memakan waktu kini dapat dilakukan secara lebih cepat dan efisien melalui platform digital.

Coretax diharapkan dapat meningkatkan transparansi dalam pengelolaan pajak. Dengan sistem yang terintegrasi, risiko terjadinya praktik penyalahgunaan wewenang dapat diminimalkan. Meskipun menawarkan banyak manfaat, implementasi Coretax juga dihadapkan pada sejumlah tantangan, seperti kebutuhan akan sumber daya manusia yang kompeten dan infrastruktur teknologi yang memadai.

Sebelumnya, Coretax dijadwalkan untuk diluncurkan secara penuh pada akhir 2024, namun implementasi Coretax kemungkinan akan dilakukan secara bertahap. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir risiko gangguan pada sistem perpajakan yang sudah ada dan memberikan waktu yang cukup bagi wajib pajak dan petugas pajak untuk beradaptasi.

Saat ini, fokus utama pengembangan Coretax adalah pada pengujian menyeluruh terhadap sistem. Pengujian ini mencakup berbagai aspek, mulai dari integrasi dengan sistem lain hingga simulasi skenario perpajakan yang kompleks. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa sistem berjalan dengan lancar dan akurat.

Keamanan data menjadi perhatian utama dalam pengembangan Coretax. Dengan semakin banyaknya data sensitif yang akan diproses oleh sistem ini, perlindungan data menjadi sangat penting. Oleh karena itu, pengembang Coretax terus berupaya meningkatkan keamanan sistem untuk mencegah terjadinya kebocoran data.

Seiring dengan pengembangan sistem, pemerintah juga gencar melakukan sosialisasi dan edukasi kepada wajib pajak mengenai Coretax. Tujuannya adalah agar wajib pajak dapat memahami manfaat dari sistem ini dan siap untuk beradaptasi dengan perubahan proses perpajakan.

Coretax merupakan langkah maju yang signifikan dalam reformasi perpajakan di Indonesia. Dengan memanfaatkan teknologi digital, sistem ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar bagi seluruh lapisan masyarakat. Namun, keberhasilan implementasi Coretax juga bergantung pada berbagai faktor, termasuk kesiapan infrastruktur, dukungan dari seluruh stakeholder, serta kemampuan untuk mengatasi tantangan yang mungkin muncul.