Pemerintah Terbitkan Surat Utang Dalam Dua Mata Uang Dolar dan Euro

Pemerintah Terbitkan Surat Utang Dalam Dua Mata Uang Dolar dan Euro

Smallest Font
Largest Font

Metapasar - Pemerintah Indonesia berhasil menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) dalam dua mata uang asing, yaitu USD dan Euro, dengan nilai masing-masing USD1,8 miliar dan 750 juta Euro. Adapun dalam penerbitan SUN tersebut, pemerintah menggunakan format SEC terdaftar.

"Transaksi ini menandai kesuksesan pemerintah dalam menerbitkan obligasi global dengan format SEC untuk yang kelima belas kalinya," tulis DJPPR Kementerian Keuangan dalam pernyataan resminya di Jakarta, mengutip dari IDX Channel Rabu (4/9).

SUN yang diterbitkan mencakup tiga seri, yakni Seri RIEUR0932 (EUR750 juta, tenor 8 tahun, jatuh tempo 10 September 2032), Seri RI0934 (USD1,15 miliar, tenor 10 tahun, jatuh tempo 10 September 2034), dan Seri RI0954 (USD650 juta, tenor 30 tahun, jatuh tempo 10 September 2054).

Tingkat kupon dan yield untuk setiap seri adalah sebagai berikut: Seri RIEUR0932 (3,650% dan 3,723%), Seri RI0934 (4,750% dan 4,800%), dan Seri RI0954 (5,150% dan 5,200%).

Menurut DJPPR Kemenkeu, pemerintah memanfaatkan stabilitas pasar dan suku bunga yang kompetitif di tengah ekspektasi penurunan suku bunga acuan The Fed.

"Penawaran tersebut berhasil menarik minat besar dari investor global, dengan total orderbook mencapai USD8,5 miliar dan EUR3 miliar. Dengan orderbook yang solid, pemerintah mampu menurunkan tingkat imbal hasil untuk semua tenor yang ditawarkan. Final yield untuk tenor 8, 10, dan 30 tahun masing-masing sebesar 3,723%, 4,800%, dan 5,200%," tambahnya.

Tanggal setelmen atau penerbitan surat utang ini adalah 10 September 2024. Hasil dari penerbitan ini akan digunakan untuk membiayai APBN 2024.

Khusus untuk SDG Bond, pemerintah akan mengalokasikan hasil penerbitan untuk mendanai program dan proyek yang sesuai dengan kriteria Eligible SDGs Expenditures dalam kerangka SDGs. Ini menunjukkan komitmen Indonesia terhadap pembiayaan berkelanjutan guna mencapai target SDGs 2030.

"Keberhasilan penerbitan ini mencerminkan tingginya minat investor global terhadap Indonesia. Hal ini didorong oleh fundamental ekonomi yang kuat dan kinerja APBN yang solid," jelas DJPPR.

Ketiga seri SUN yang diterbitkan memperoleh peringkat Baa2 dari Moody's, BBB dari Standard & Poor's, dan BBB dari Fitch, serta akan dicatatkan di Singapore Exchange Securities Trading Limited dan Frankfurt Stock Exchange.

Citigroup, Crédit Agricole CIB, Deutsche Bank (B&D), Goldman Sachs, dan Société Générale bertindak sebagai Joint Lead Managers dalam transaksi ini, sementara PT BRI Danareksa Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk berperan sebagai co-Managers.

Cara Pemerintah Cari Sumber Dana SDG

Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam di Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas, Vivi Yulaswati, mengungkapkan bahwa kebutuhan pendanaan untuk mencapai tujuan SDGs terus meningkat, terutama setelah dampak pandemi Covid-19.

Indonesia sendiri memerlukan pendanaan setidaknya sebesar US$ 1 triliun per tahun untuk mencapai SDGs. Beberapa target SDGs di Indonesia mengalami kemunduran, sehingga membutuhkan tambahan dana untuk mengejar ketertinggalan tersebut.

"Sumber pendanaan ada yang berasal dari pemerintah secara reguler dan ada juga yang bersumber dari pendanaan global. Namun, jumlahnya selalu terbatas, sehingga kita mengembangkan dan mendorong penggunaan pendanaan inovatif, yang juga menjadi tren di tingkat global," ujar Vivi dalam wawancara khusus bersama CNBC Indonesia di Bali International Convention Centre (BICC), Nusa Dua, yang ditulis pada Senin (2/9).

Pendanaan inovatif merujuk pada berbagai instrumen yang memungkinkan kerja sama dengan sektor swasta untuk membiayai program-program yang mendukung pencapaian SDGs.

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow

Most Viewed