Pemodal di Cina Buru Pemilik Startup Yang Gagal
Meta Pasar - Kekhawatiran muncul mengenai masa depan bisnis startup di Cina, seiring dengan tindakan para pemodal ventura yang mulai menuntut sejumlah pendiri startup yang tidak berhasil bersaing di pasar untuk segera melunasi utang pinjaman mereka.
Menurut laporan dari techcrunch.com, tindakan hukum terhadap pendiri startup yang gagal di Cina sangat berbeda dengan praktik modal ventura di Amerika Serikat. Di Cina, para pemodal ventura berusaha untuk mendapatkan kembali investasi yang tidak berhasil dengan menuntut aset pribadi dari pendiri startup tersebut.
“Dengan stagnasi ekonomi di Cina, para pemodal ventura mulai menerapkan klausul penebusan yang sebelumnya jarang digunakan dalam ketentuan pendanaan,” demikian bunyi laporan dari Techcrunch.com yang dikutip pada Rabu (8/1).
Laporan dari Financial Times juga mengungkapkan bahwa pemodal ventura di Cina memiliki ketentuan yang melarang pendiri startup dengan catatan kredit buruk untuk melakukan pemesanan hotel atau tiket pesawat keluar dari negara tersebut.
Tren ini menimbulkan kekhawatiran serius mengenai dampak negatif terhadap ekosistem startup di Tiongkok, karena hal ini sangat menghambat kemampuan pendiri untuk mendapatkan modal. Situasi ini semakin diperburuk oleh ketidakstabilan bisnis startup di Cina akibat tindakan keras pemerintah terhadap sektor teknologi dan ketegangan dalam hubungan antara AS dan Cina.
Sementara itu, Axios melaporkan bahwa startup di Cina hanya berhasil mengumpulkan dana sebesar US$26 miliar pada tahun 2024, yang merupakan penurunan sebesar 82% dibandingkan dengan puncaknya pada tahun 2021, serta mengalami penurunan sebesar 50% per tahun dalam dekade terakhir.
Sebelumnya, beberapa eksekutif menyatakan bahwa banyak startup di Cina tidak dapat mencapai target exit melalui pencatatan saham di pasar modal. Sesuai dengan kebijakan yang berlaku secara global, jika target IPO tidak tercapai, pemodal ventura berhak untuk meminta kembali dana yang telah mereka investasikan.
Huang Jiri, mitra di Firma Hukum Hylands, menyatakan bahwa pasar IPO saat ini sedang lesu akibat penurunan sumber modal yang disebabkan oleh krisis properti, yang berdampak luas termasuk pada startup.
Tantangan Makin Kompleks
Kondisi startup di Cina menunjukkan bahwa tantangan yang dihadapi oleh sektor ini semakin kompleks. Selain masalah utang dan tuntutan hukum dari pemodal ventura, banyak startup kini juga berjuang untuk beradaptasi dengan perubahan regulasi yang ketat dari pemerintah. Dalam beberapa bulan terakhir, pemerintah Cina telah memperkenalkan serangkaian kebijakan baru yang bertujuan untuk mengatur industri teknologi dan keuangan, yang berdampak langsung pada operasi dan strategi bisnis startup.
Salah satu langkah signifikan yang diambil oleh pemerintah adalah peningkatan pengawasan terhadap perusahaan teknologi besar, yang sering kali berdampak pada startup yang beroperasi di ekosistem yang sama. Misalnya, beberapa startup yang bergantung pada platform e-commerce besar untuk distribusi produk mereka kini menghadapi kesulitan dalam menjangkau konsumen, akibat pembatasan yang diberlakukan pada platform tersebut. Hal ini menyebabkan penurunan pendapatan dan memperburuk situasi keuangan mereka.
Di sisi lain, investor juga semakin berhati-hati dalam menyalurkan dana ke startup. Banyak pemodal ventura kini lebih memilih untuk berinvestasi di perusahaan yang telah terbukti stabil dan menguntungkan, daripada mengambil risiko dengan startup yang masih dalam tahap awal. Ini menciptakan kesenjangan yang lebih besar antara startup yang memiliki akses ke modal dan mereka yang tidak.
Sementara itu, beberapa startup yang berhasil beradaptasi dengan kondisi pasar yang berubah telah mulai mengeksplorasi peluang di luar negeri. Mereka mencari pasar baru di Asia Tenggara dan Eropa, di mana regulasi lebih ramah terhadap inovasi dan pertumbuhan. Langkah ini diharapkan dapat memberikan mereka ruang untuk berkembang dan mengurangi ketergantungan pada pasar domestik yang semakin menantang.
Dengan semua tantangan ini, masa depan ekosistem startup di Cina tetap tidak pasti. Namun, inovasi dan ketahanan para pendiri startup akan menjadi kunci untuk bertahan dan berkembang di tengah ketidakpastian ini.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow