Penerbitan Obligasi Baru oleh BFI Finance
Metapasar - PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN), atau BFI Finance, berencana untuk menerbitkan obligasi baru pada paruh kedua tahun ini. Penerbitan obligasi ini merupakan bagian dari strategi utama BFI Finance untuk mendiversifikasi sumber pendanaan mereka.
Sudjono, Direktur Keuangan BFI Finance, mengungkapkan bahwa perusahaan berencana menerbitkan obligasi baru pada kuartal III-2024 dengan target total nilai sebesar Rp6 triliun.
"Penerbitan obligasi baru ini diharapkan mencapai Rp6 triliun," kata Sudjono dalam keterangan resminya pada Jumat (26/7), seperti melansir dari Kontan.
Adapun, sepanjang kurun waktu semester pertama di tahun 2024, BFI Finance mengklaim telah memenuhi kewajiban pembayaran pelunasan terhadap empat obligasi yang jatuh tempo, di mana nilai totalnya mencapai angka Rp1,86 triliun.
"Langkah ini merupakan bukti komitmen perusahaan untuk memberikan nilai tambah bagi para investor," tambahnya.
Peningkatan Penerbitan Surat Utang di Industri Multifinance
Merujuk pada data dan laporan yang dirilis oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), volume perilisan surat utang oleh pelaku usaha multifinance jumlahnya diketahui menembus angka Rp13,24 triliun. Jumlah tersebut tercatat terjadi sepanjang semester pertama tahun 2024 ini.
Suhindarto, Kepala Divisi Riset Ekonomi Pefindo menyatakan bahwa angka ini merupakan angka yang tertinggi dibandingkan dengan sektor industri lainnya, seperti industri pulp dan kertas yang mencapai Rp12,75 triliun, serta lembaga keuangan khusus sebesar Rp7,68 triliun.
Pefindo juga memprediksi bahwa penerbitan surat utang di industri multifinance akan semakin meningkat pada kuartal III-2024.
Suhindarto menjelaskan bahwa proyeksi ini didasarkan pada jumlah surat utang yang jatuh tempo pada kuartal III dan IV-2024 yang lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
"Surat utang yang jatuh tempo di industri multifinance pada kuartal III-2024 diperkirakan mencapai Rp6,79 triliun, sementara pada kuartal IV-2024 mencapai Rp6,08 triliun," ujarnya kepada Kontan, Jumat (26/7).
Suhindarto juga mencatat bahwa selama Juli 2024, sudah ada enam perusahaan yang menerbitkan surat utang korporasi dengan nilai total Rp4,8 triliun, yang merupakan sepertiga dari total penerbitan selama semester I-2024.
Keputusan Strategis BFI Finance
Sepanjang semester I-2024, PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) telah mengambil sejumlah keputusan penting. Sudjono selaku Direktur Keuangan dari BFI Finance memaparkan jika salah satu keputusan strategis yang utama yang pernah dikeluarkan perusahaan adalah mengenai pembagian dividen.
"BFI Finance telah menyelesaikan pembagian dividen. Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan & Luar Biasa (RUPST&LB) yang berlangsung pada 22 Mei 2024, disepakati bahwa total dividen untuk tahun buku 2023 adalah sebesar Rp 827 miliar," ungkapnya dalam keterangan resmi pada Jumat (26/7).
Sudjono juga menyoroti keputusan penting lainnya dari RUPST&LB, yaitu pengangkatan Goklas sebagai direktur baru perusahaan, yang akan efektif setelah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Dalam hal pendanaan, Sudjono menyatakan bahwa BFI Finance tetap konsisten dengan rekam jejak positifnya, dengan mayoritas sumber pendanaan berasal dari perbankan dan surat utang/obligasi, masing-masing sebesar 75,6% dan 20,1%.
“Sejauh ini, penerbitan obligasi masih menjadi salah satu strategi paling utama yang diambil perusahaan, sebagai bagian dari strategi diversifikasi sumber pendanaan,” imbuh Sudjono.
Selain itu, Fitch Ratings Indonesia (Fitch) juga telah mengafirmasi peringkat nasional jangka panjang BFI Finance pada level AA-(idn) dengan outlook Stabil pada 27 Februari 2024.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow