Robert Bosch Berencana PHK 5 Ribu Pekerja

Robert Bosch Berencana PHK 5 Ribu Pekerja

Smallest Font
Largest Font

Metapasar - Robert Bosch, pemasok suku cadang otomotif terbesar di dunia, mengumumkan kebijakan pengurangan jam kerja dan gaji bagi sekitar 10.000 karyawan di Jerman. Kebijakan ini memperluas langkah-langkah sebelumnya, termasuk pemutusan hubungan kerja (PHK) ribuan karyawan yang telah diumumkan pada akhir pekan lalu.  

Menurut laporan Reuters pada Senin (25/11), keputusan tersebut diambil di tengah tantangan berat yang melanda sektor otomotif Jerman, seperti penurunan permintaan pasar dan persaingan dari produsen Cina yang menawarkan kendaraan dengan harga lebih terjangkau.  

Pada Jumat lalu, Bosch menyampaikan rencana untuk melakukan PHK terhadap hingga 5.550 pekerja. Sehari sebelumnya, perusahaan juga mengumumkan bahwa jam kerja bagi 450 karyawan di Jerman akan dipotong. Juru bicara Bosch menjelaskan bahwa mayoritas karyawan yang sebelumnya bekerja antara 38 hingga 40 jam per minggu kini akan bekerja hanya 35 jam per minggu. Informasi ini juga dikonfirmasi melalui laporan kantor berita Jerman, dpa.  

Tidak hanya Bosch, perlambatan dalam industri otomotif Jerman turut berdampak pada perusahaan besar lainnya, seperti Volkswagen dan Mercedes-Benz. Volkswagen saat ini menghadapi konflik dengan pekerjanya terkait rencana penutupan salah satu pabrik di Jerman. Sementara itu, Mercedes-Benz telah mengumumkan strategi pemotongan biaya yang lebih agresif.  

Kebijakan-kebijakan ini mencerminkan tekanan besar yang dialami industri otomotif Eropa dalam menghadapi persaingan global sekaligus mengadaptasi transisi ke kendaraan listrik.  

Seperti banyak pemasok lain, Bosch berada di garis depan perubahan teknologi. Namun, peralihan ke kendaraan listrik membutuhkan investasi besar, sementara permintaan untuk mobil berbahan bakar konvensional terus menurun. Kondisi ini memaksa Bosch untuk melakukan efisiensi operasional guna tetap kompetitif. Langkah-langkah tersebut menjadi bagian dari upaya perusahaan untuk menyeimbangkan kebutuhan transformasi industri dengan tantangan finansial yang dihadapi sektor otomotif Jerman.  

Di tengah perlambatan sektor otomotif Jerman, sejumlah produsen besar lainnya juga mengambil langkah-langkah serupa. BMW, misalnya, baru saja mengumumkan rencana untuk memangkas biaya operasional sebesar €4 miliar dalam beberapa tahun mendatang. Langkah ini mencakup penyesuaian jumlah tenaga kerja serta optimalisasi rantai pasok guna menghadapi tantangan pasar.

Sementara itu, pemerintah Jerman telah menyatakan komitmennya untuk mendukung transisi industri otomotif melalui insentif dan subsidi bagi pengembangan kendaraan listrik. Pada awal tahun ini, pemerintah mengalokasikan dana sebesar €7 miliar untuk mempercepat pengembangan infrastruktur pengisian daya serta mendukung riset dan pengembangan teknologi baterai.

Namun, para pengamat industri menilai bahwa langkah-langkah tersebut mungkin belum cukup untuk menyeimbangkan dampak negatif terhadap pekerja. Banyak analis menyoroti perlunya pendekatan holistik yang tidak hanya fokus pada inovasi teknologi, tetapi juga pada upaya melindungi lapangan kerja di sektor yang terkena dampak.

Di sisi lain, produsen asal Cina seperti BYD dan NIO terus memperluas penetrasi pasar di Eropa, termasuk Jerman. Mereka menawarkan kendaraan listrik dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan produsen lokal, sehingga meningkatkan persaingan di pasar yang sebelumnya didominasi oleh merek-merek Eropa. Situasi ini memaksa produsen Jerman untuk mempercepat inovasi agar tetap kompetitif.

Untuk mendukung percepatan transformasi, Bosch juga berencana untuk meningkatkan investasi dalam pengembangan teknologi ramah lingkungan. Perusahaan telah mengalokasikan dana tambahan sebesar €1 miliar untuk riset dan pengembangan terkait kendaraan listrik, termasuk pengembangan sistem baterai dan motor listrik generasi terbaru.

Meski demikian, tantangan tidak hanya datang dari aspek teknologi. Konsumen di Eropa masih menghadapi kendala harga tinggi dan keterbatasan infrastruktur pengisian daya kendaraan listrik. Kondisi ini menuntut kerja sama antara sektor swasta dan pemerintah untuk memastikan transisi industri berjalan lebih lancar, tanpa mengorbankan stabilitas ekonomi dan sosial.

Tambahan ini memberikan gambaran lebih luas tentang situasi sektor otomotif Jerman dan upaya yang dilakukan oleh berbagai pihak untuk mengatasi tantangan yang ada.

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow