SBR013 Rilis Pekan Depan, Berikut Daftar Gerai Distributor Resminya
Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menetapkan tingkat imbal hasil atau kupon untuk Saving Bonds Ritel (SBR) seri SBR013. Instrumen Surat Berharga Negara (SBN) Ritel ini nantinya bakal bisa mulai tersedia untuk ditawarkan pada tanggal 10 Juni sampai dengan tanggal 4 Juli 2024 mendatang.
Menurut Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, SBR013 hadir dalam dua varian jangka waktu, yakni SBR013 dengan tenor 2 tahun (SBR013T2) dan tenor 4 tahun (SBR013T4). Tingkat kupon untuk SBR013T2 dan SBR013T4 masing-masing adalah 6,45% dan 6,60% dengan tipe kupon floating with floor.
Artinya, tingkat kupon 6,45% dan 6,60% ini adalah tingkat minimum yang tidak akan turun sampai jatuh tempo. Jika suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) naik, kupon SBR013 juga bisa naik, namun jika suku bunga BI turun, kupon SBR013 tidak akan turun di bawah tingkat minimum.
Tingkat kupon minimum ini berlaku untuk tiga bulan pertama, mulai dari 10 Juli hingga 10 Oktober 2024. Selanjutnya, tingkat kupon akan disesuaikan setiap tiga bulan pada tanggal penyesuaian kupon hingga jatuh tempo.
Mekanisme penetapan kupon didasarkan pada suku bunga acuan BI yang saat ini di level 6,25%, ditambah spread tetap 20 bps (0,20%) untuk SBR013T2, dan ditambah spread tetap 35 bps (0,35%) untuk SBR013T4.
"Pemerintah berencana untuk menerbitkan instrumen Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR013T2 dan SBR013T4 yang akan ditawarkan secara online," ujar DJPPR dalam keterangan resmi pada Jumat (7/6).
SBR013 merupakan obligasi negara yang tidak bersertifikat fisik, tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder, dan tidak bisa dicairkan sampai jatuh tempo kecuali pada masa Pelunasan Sebelum Jatuh Tempo (Early Redemption).
Nantinya, untuk hasil penjualan baru diumumkan pada tanggal 8 Juli 2024. Sementara untuk tanggal settlement dilakukan pada 10 Juli 2024. Kemudian untuk jatuh tempo SBR013T2, yakni pada tanggal 10 Juli 2026, dan untuk SBR013T4 pada tanggal 10 Juli 2028.
Masyarakat yang tertarik dapat membeli SBR013 dengan pemesanan minimum sebesar Rp1 juta, dan maksimum sebesar Rp5 miliar untuk tenor 2 tahun serta Rp10 miliar untuk tenor 4 tahun. Akan ada sebanyak 27 Mitra Distribusi yang ditunjuk oleh DJPPR Kementerian Keuangan sebagai tempat pemesanan SBR013 bagi masyarakat umum. Berikut 27 gerai distribusi resmi SBR013:
| 10. Bank Tabungan Negara | 19. Standard Chartered Bank Indonesia |
| 11. Bank HSBC Indonesia | 20. Phillip Sekuritas Indonesia |
| 12. Bank UOB Indonesia | 21. BNI Sekuritas |
| 13. Bank Mandiri | 22. Trimegah Sekuritas Indonesia |
| 14. Bank Rakyat Indonesia | 23. Mandiri Sekuritas |
| 15. Bank Maybank Indonesia | 24. Bareksa Portal Investasi |
| 16. Bank Victoria International | 25. Nusantara Sejahtera Investama |
| 17. Bank Mega | 26. Bibit Tumbuh Bersama |
| 18. BRI Danareksa Sekuritas | 27. Star Mercato Capitale. |
Lionel Priyadi, yang merupakan Fixed Income dan Macro Strategist di Mega Capital Sekuritas, menyatakan bahwa faktor utama dalam penetapan kupon SBR013 adalah kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI) pada April lalu. Selain itu, kupon SBR013 juga memperhitungkan persaingan ketat dengan suku bunga deposito yang dapat mencapai 8% di beberapa bank BUKU 1 & 2. Menurutnya, suku bunga deposito bisa lebih tinggi karena adanya Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
"Dengan suku bunga SRBI mencapai 7,4%-7,5% per tahun, bank tidak kesulitan menawarkan deposito premium kepada institusi maupun individu dengan bunga 7%-8% karena sebagian besar biaya bunga sudah ditanggung oleh SRBI yang bebas risiko," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (3/6).
Meskipun kupon SBR013 lebih rendah, Lionel menilai instrumen ini masih cukup menarik, terutama bagi investor ritel yang tidak memiliki akses ke produk-produk berbunga tinggi dari bank. Selain itu, daya tarik SBR013 juga terletak pada tingkat keamanannya yang tinggi, mengingat SBR013 merupakan instrumen yang minim risiko.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow