Terapi Stem Cell atau Sel Punca, Terobosan Industri Kesehatan di Masa Depan

Terapi Stem Cell atau Sel Punca, Terobosan Industri Kesehatan di Masa Depan

Smallest Font
Largest Font

Metapasar - Terapi sel punca atau stem cell telah menjadi topik hangat dalam industri kesehatan. Terapi ini diprediksi akan menjadi metode pengobatan di masa depan yang dapat mengatasi berbagai penyakit.

Stem Cell merupakan sel induk, yang memiliki kemampuan untuk berkembang atau memperbanyak diri, serta berubah menyesuaikan kondisi tubuh dengan menjadi beragam sel yang berbeda-beda.

Terapi stem cell melibatkan penggunaan sel hidup yang sebaiknya dimasukkan ke dalam tubuh melalui infus agar sel-sel tersebut tetap hidup dan dapat berfungsi dengan baik.

"Stem cell bekerja di dalam tubuh dengan mengeluarkan bahan aktif seperti secretome dan exosome yang memiliki tiga fungsi utama, yaitu anti-inflamasi, menyeimbangkan sistem imun, dan meregenerasi sel-sel tubuh yang rusak menjadi sel-sel baru," kata Direktur Regenic Stem Cell, Dokter Sandy Qlintang, M.Biomed, dalam sesi Live Instagram @ptkalbefarmatbk.

Sandy menjelaskan bahwa ketika kita sakit, demam, jatuh, atau terluka, stem cell alami dalam tubuh kita bekerja secara optimal untuk memperbaiki kondisi tersebut.

“Tentu saja, dengan semakin usia bertambah seseorang, maka stem cell pun ikut menjadi lebih tua. Ketika menua, fungsinya pun mengalami penurunan. Baik itu soal jumlah ataupun kualitas,” tambahnya.

Untuk menjaga kesehatan stem cell dalam tubuh, pola hidup sehat sangat penting. Jika tidak, kerusakan akibat penuaan bisa semakin parah.

Sandy menegaskan bahwa terapi stem cell harus diberikan melalui infus agar sel tetap hidup dan dapat bekerja dengan efektif.

Produk yang diklaim sebagai stem cell tetapi dikonsumsi dalam bentuk kapsul, tablet, atau bubuk bukanlah stem cell yang sesungguhnya.

Sumber atau kondisi tubuh pasien akan sangat mempengaruhi kinerja atau fungsi stem cell. Di sisi lain, tubuh manusia juga mampu untuk menerima beragam jenis sumber stem cell.

Ada Risiko Mengintai

Sandy juga mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dalam memilih sumber terapi stem cell.

Menurutnya, ada salah satu jenis terapi stem cell yang patut untuk diwaspadai, yakni terapi yang memanfaatkan embrio atau janin. Pasalnya, jenis ini secara etika maupun agama sangat dilarang, dan dari sisi medis juga bisa beresiko menyebabkan kanker.

Sebaliknya, terapi stem cell yang berasal dari jaringan dewasa, seperti lemak atau sumsum tulang, adalah yang paling aman. Sumber lainnya bisa berasal dari tali pusat bayi.

“Sumber stem cell yang asalnya dari jaringan dewasa, kemudian dimodifikasi sedemikian rupa secara genetik, lalu jadi stem cell muda seperti embrio, itu dinamakan IPSC atau Induced Pluripotent Stem Cells,” terangnya seperti mengutip dari CNN Indonesia.

Sayangnya, dia mengaku jika belakangan ada informasi yang menyebutkan adanya pihak-pihak tertentu yang tidak bertanggung jawab, menawarkan stem cell pluripotent ini. Dia pun meminta masyarakat untuk berhati-hati, lantaran jenis yang semacam ini memiliki risiko sangat berbahaya, dan bisa menyebabkan keganasan.

Dirinya pun menegaskan jika sumber stem cell yang paling baik adalah yang diambil atau bersumber dari tali pusat. Sebab, stem cell jenis ini bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk mengatasi masalah hingga kerusakan pada organ tubuh.

Tentu saja, terapi atau jenis stem cell yang paling aman dan memiliki kualitas yang baik, diproduksi oleh industri obat maupun farmasi yang telah mengantongi sertifikasi Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI. Dua hal tersebut menjadi sesuatu yang sangat penting, sebagai jaminan untuk memastikan keamanan serta efektivitas terapi stem cell yang digunakan.

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow