Uni Eropa Siapkan Strategi Khusus Hadapi Kebijakan Tarif Trump
Meta Pasar - Uni Eropa menyatakan akan merespons setiap tarif yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, secara proporsional. Hal ini diungkapkan oleh Valdis Dombrovskis, Komisaris Uni Eropa untuk Ekonomi, saat menghadiri Forum Ekonomi Dunia di Davos pada Rabu (22/1).
Dalam penjelasannya, Dombrovskis menegaskan bahwa langkah ini diambil untuk melindungi stabilitas ekonomi Eropa dari ancaman perdagangan yang sebelumnya dilontarkan oleh Trump.
“Jika diperlukan untuk melindungi kepentingan ekonomi kami, maka kami akan merespons dengan cara yang sesuai,” ujar Dombrovskis dalam wawancaranya dengan CNBC International, sebagaimana diberitakan pada hari yang sama.
Ia menambahkan bahwa Amerika Serikat dan Eropa adalah mitra strategis, sehingga kerja sama dalam aspek geopolitik maupun ekonomi sangat penting.
“Kami siap mempertahankan nilai-nilai kami, termasuk kepentingan dan hak-hak kami, jika situasi mengharuskannya,” tambahnya.
Dombrovskis juga menekankan pentingnya menjaga hubungan perdagangan yang baik dengan AS. Menurutnya, penerapan tarif akan berdampak buruk bagi ekonomi kedua belah pihak.
“Kita perlu memelihara hubungan perdagangan dan investasi ini karena fragmentasi ekonomi global dapat terjadi, dan risiko ini nyata. IMF memperkirakan bahwa skenario tersebut dapat menyebabkan penurunan PDB global hingga 7%,” jelasnya.
Ia juga menyatakan bahwa Uni Eropa memiliki hubungan ekonomi bilateral yang sangat besar dengan AS, menjadikannya salah satu kemitraan perdagangan dan investasi paling terintegrasi di dunia.
Sejak dilantik kembali, Trump kembali mengancam untuk memberlakukan tarif pada produk-produk asal Uni Eropa. Ia mengklaim bahwa Uni Eropa “sangat tidak adil” dan menyebut tarif sebagai langkah balasan yang diperlukan.
Dalam konteks perdagangan, data menunjukkan bahwa Uni Eropa mencatat surplus dalam perdagangan barang dengan AS pada tahun 2023. Uni Eropa mengekspor barang senilai lebih dari 502 miliar euro ke AS, sementara impornya mencapai 340 miliar euro, menciptakan surplus yang signifikan. Namun, dalam sektor jasa, Eropa mencatat defisit pada periode yang sama.
Tarif untuk Cina
Selain Uni Eropa, Trump juga mengumumkan rencana untuk mengenakan tarif sebesar 10% pada barang-barang dari Cina, yang akan berlaku mulai 1 Februari mendatang. Langkah ini, menurutnya, dilakukan sebagai respons terhadap tindakan Cina yang dianggap mengirimkan fentanil ke Meksiko dan Kanada, dua mitra dagang strategis AS.
“Kita sedang mempertimbangkan tarif 10% untuk Cina karena mereka mengirimkan fentanil ke Meksiko dan Kanada. Tanggal 1 Februari mungkin akan menjadi waktu penerapan,” ujar Trump.
Pernyataan tersebut menyebabkan nilai tukar yuan Cina melemah hingga 7,2796 terhadap dolar AS. Fentanil, zat adiktif yang bertanggung jawab atas ribuan kematian akibat overdosis di AS setiap tahun, menjadi salah satu isu utama dalam kerja sama antara AS dan Cina. Kedua negara sebelumnya sepakat untuk mengurangi pasokan obat ilegal tersebut.
Pada hari Jumat, Trump mengonfirmasi bahwa ia telah berbicara melalui telepon dengan Presiden Cina, Xi Jinping, mengenai isu fentanil dan perdagangan. Xi menyatakan pentingnya kerja sama dan menekankan bahwa hubungan ekonomi antara kedua negara saling menguntungkan.
Cina adalah mitra dagang utama AS. Data menunjukkan bahwa surplus perdagangan Cina dengan AS pada 2024 mencapai 361 juta dolar AS, meningkat dari 316,9 juta dolar AS pada 2020. Selama periode itu, AS telah menaikkan tarif terhadap barang-barang asal Cina.
Menurut laporan Peterson Institute for International Economics pada 17 Januari, jika AS dan Cina saling memberlakukan tarif tambahan sebesar 10%, ekonomi AS diperkirakan akan kehilangan 55 miliar dolar AS selama empat tahun pemerintahan kedua Trump, sementara Cina akan kehilangan hingga 128 miliar dolar AS.
Kekhawatiran Perusahaan AS di Eropa
Sebagian besar perusahaan Amerika yang beroperasi di Eropa memprediksi bahwa hubungan ekonomi transatlantik akan memburuk dalam beberapa tahun ke depan. Survei yang dikutip Reuters menunjukkan bahwa kebijakan tarif yang diterapkan Trump menjadi salah satu faktor utama memburuknya hubungan tersebut.
Menurut Kamar Dagang Amerika untuk Uni Eropa (AmCham EU), yang mewakili lebih dari 160 perusahaan seperti Apple, Goldman Sachs, Meta, dan Visa, dua pertiga responden memperkirakan kebijakan AS akan berdampak negatif pada operasi mereka di Eropa. Sekitar 52% dari mereka juga memprediksi dampak buruk dari kebijakan Uni Eropa.
Dalam survei yang dilakukan antara 6 hingga 14 Januari terhadap 58 perusahaan milik AS, mayoritas menyoroti tarif dan kebijakan perdagangan sebagai isu prioritas utama dalam kerja sama transatlantik, diikuti oleh ketahanan rantai pasokan dan transisi energi. Sebagian besar perusahaan berharap UE dan AS dapat mengurangi regulasi, menurunkan hambatan perdagangan, serta meningkatkan kerja sama regulasi.
Selain itu, sebanyak 75% dari perusahaan tersebut sangat mendukung Perjanjian Iklim Paris, yang rencananya akan ditarik oleh Trump. Hanya 2% yang tidak menyatakan dukungan terhadap perjanjian tersebut.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow